ARTIKEL PERTANIAN sebelumnya :
Artikel Selanjutnya :
Artikel Selanjutnya :
Pernah mendengar nama kacang arab? Tumbuhan yang masuk ke dalam suku polong-polongan ini cukup tersohor di kawasan Arab. Dalam dunia ilmu pengetahuan, tanaman ini dikenal dengan nama Cicerarietinum, ia merupakan salah satu tanaman paling kuno yang dibudidayakan sejak ratusan abad yang lalu. Kabarnya kacang arab ini sudah berusia 7.500 tahun! Kacang arab ini punya banyak nama, salah satu yang juga populer adalah Pistachio atau Fustuk. Kacang ini terbagi ke dalam dua jenis yakni kacang desi dengan ukuran yang lebih kecil , berwarna akag gelap, tekstur kulit kasar dan banyak ditanam di India, Meksiko juga Iran. Smenetara jenis kacang arab yang kedua adalah kabuli. Ia berwarna lebih terang, ukuran lebih besar serta tekstur kulit yang halus. Kacang arab jenis yang satu ini juga ditemukan di Eropa utamanya bagian selatan, Afrika utara, Chili, Afghanistan dan masih banyak lagi lainnya.
Ciri Khas Kacang Arab
Mengapa diberi nama kacang arab? Sebab camilan nikmat yang satu ini memang sangat populer dijadikan oleh-oleh jamaah yang pulang berhaji dari arab. Nama kacang arab ini hanya populer di Indonesia. Sementara itu, dunia lebih mengenalnya dengan nama Pistachio. Nama Pistachio sendiri diambil dari nama biji buah Pistachia Vera yang memang merupakan nama lain tanaman Kacang Arab ini. Bagaimana bentuknya? Secara umum kacang ini sangat mirip dengan kacang almond an bahkan disebut juga dengan nama green almond. Bagian dalamnya berwarna hijau, hitam, krim dan juga coklat. Biji tersebut diselimuti dengan lapisan kulit ari yang agak kemerahan. Bagian kulitnya agak keras dan sedikit terbuka pada bagian tengahnya. Kulit ini benar-benar keras sehingga untuk memakannya kita tak bisa menggunakan gigi.
Gurih Dan Bergizi
Kacang arab ini memiliki gizi yang tinggi sama seperti polong-polongan lainnya. Secara umum ia mengandung protein, karbohidrat, lemak , abu, crude fiber dan masih banyak lagi lainnya. Karena nilai gizinya, kacang yang agak mirip dengan almond ini, pada zaman dahulu hanya dikonsumsi oleh para bangsawan. Konon kabarnya, ia merupakan kegemaran Ratu Sheba dan juga Ratu Bilqis.
Ciri Khas Kacang Arab
Mengapa diberi nama kacang arab? Sebab camilan nikmat yang satu ini memang sangat populer dijadikan oleh-oleh jamaah yang pulang berhaji dari arab. Nama kacang arab ini hanya populer di Indonesia. Sementara itu, dunia lebih mengenalnya dengan nama Pistachio. Nama Pistachio sendiri diambil dari nama biji buah Pistachia Vera yang memang merupakan nama lain tanaman Kacang Arab ini. Bagaimana bentuknya? Secara umum kacang ini sangat mirip dengan kacang almond an bahkan disebut juga dengan nama green almond. Bagian dalamnya berwarna hijau, hitam, krim dan juga coklat. Biji tersebut diselimuti dengan lapisan kulit ari yang agak kemerahan. Bagian kulitnya agak keras dan sedikit terbuka pada bagian tengahnya. Kulit ini benar-benar keras sehingga untuk memakannya kita tak bisa menggunakan gigi.
Gurih Dan Bergizi
Kacang arab ini memiliki gizi yang tinggi sama seperti polong-polongan lainnya. Secara umum ia mengandung protein, karbohidrat, lemak , abu, crude fiber dan masih banyak lagi lainnya. Karena nilai gizinya, kacang yang agak mirip dengan almond ini, pada zaman dahulu hanya dikonsumsi oleh para bangsawan. Konon kabarnya, ia merupakan kegemaran Ratu Sheba dan juga Ratu Bilqis.
Penelitian terbaru menunjukkan fakta bahwa konsumsi kacang berwarna hijau ini mampu mengurangi ancaman kanker paru-paru, bisa menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah, merawat jantung, sebagai sumber protein yang baik serta banyak lagi lainnya. Selain itu, kabarnya kacang berwarna hijau ini juga kaya akan anti-oksidan sehingga sangat ampuh melindungi sel-sel sehat dalam tubuh dari pengaruh radikal bebas. Hal tersebut didasarkan pada penemuan Journal of Nutrition yang menemukan fakta bahwa pistachio ini mampu mengurangi lipid juga lipoprotein yang tak lain adalah penyebab penyakit jantung. Jadi, tak ada salahnya memasukkan si pistachio ini dalam daftar camilan sehat Anda bukan?