Lama Dan Persyaratan Cuti Haji Dan Cuti Umroh Bagi Pns

LAMA DAN PERSYARATAN CUTI HAJI DAN CUTI UMROH BAGI PNS
Sesuai  Permendagri Nomor 41 Tahun 2015 Pasal 2 dan 7, mengatur izin cuti PNS ke luar negeri untuk melakukan ibadah haji (Cuti haji) memakai cuti alasan penting dan diberikan paling usang 50 (lima puluh) hari kalender, yaitu semenjak hari kelima sebelum keberangkatan (H-5) hingga dengan hari kelima sehabis kepulangan (H+5). Selain ibadah haji ibarat Cuti Umroh diberikan paling usang 15 (lima belas) hari kalender.

Sekedar untuk info dalam Permendagri Nomor 41 Tahun 2015 Pasal 2 dan 7 disebutkan juga bahwa untuk Izin cuti PNS ke luar negeri dengan alasan penting untuk menjalani pengobatan diberikan paling usang 30 (tiga puluh) hari kalender dan sanggup diperpanjang hingga dengan 15 (lima belas) hari kalender. Sedangkan Izin cuti ke luar negeri dengan alasan penting untuk kepentingan lainnya diberikan paling usang 5 (lima) hari kerja.

Berikut persyaratan dan berkas Cuti Haji Dan Cuti Umroh bagi PNS
A. Persyaratan Cuti Haji dan Cuti Umroh bagi PNS
Persyaratan sumbangan izin cuti ke luar negeri dengan alasan penting untuk melakukan ibadah agama (Cuti haji / Cuti Umroh) meliputi:
·          surat pernyataan perjalanan ke luar negeri dengan biaya sendiri oleh PNS yang bersangkutan;
·          surat pernyataan tidak sedang dalam proses hukum; dan
·          surat registrasi sebagai akseptor perjalanan ibadah agama oleh penyelenggara ibadah keagamaan.

B. Berkas
Pengajuan cuti haji dapat dilakukan dengan cara mengirim berkas/surat, dengan kelengkapan :
1.    Surat pengantar dari Kepala SKPD kepada Yth. Bupati Cq. Kepala BKD
2.    Surat ajakan cuti alasannya yaitu alasan penting ibarat Lampiran XII SE Kepala BAKN Nomor 01/SE/21977, tanggal 25 Februari 1977
3.    Foto kopi SK kenaikan pangkat terakhir
4.    Foto kopi surat keterangan yang memuat nama akseptor ibadah haji, kloter pemberangkatan, dan kabupaten/kota pemberangkatan
5.    Foto kopi setoran lunas Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)
6.    Foto kopi jadwal keberangkatan/kloter.

Sedangkan Pengajuan cuti umroh sanggup dilakukan dengan cara mengirim berkas/surat, dengan kelengkapan :
1.    Surat pengantar dari Kepala SKPD kepada Yth. Bupati Cq. Kepala BKD
2.    Surat ajakan cuti dari ybs alasannya yaitu alasan penting ibarat Lampiran XII SE Kepala BAKN Nomor 01/SE/21977, tanggal 25 Februari 1977
3.    Foto kopi SK kenaikan pangkat terakhir
4.    Bukti Pembayaran Umroh/Haji.
5.    Jadwal Pemberangkatan.
6.    Surat Keterangan dari KBIH / Biro perjalanan

Yang juga perlu diketahui bahwa Permohonan izin cuti ke luar negeri dengan alasan penting (seperti Cuti haji atau Cuti Umroh) disampaikan kepada BKD masing-masing selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum tanggal keberangkatan ke luar negeri.

Berikut ini Contoh Surat Permohonan Cuti Haji atau Cuti Umroh

Contoh Surat Permohonan Cuti Haji atau Cuti Umroh



Demikian info sekitar Lama Dan Persyaratan Cuti Haji Dan Cuti Umroh. Terima kasih biar bermanfaat.

=================================================




= Baca Juga =



LihatTutupKomentar