Ini Smk Di Banten Yang Menerapkan Model Teaching Factory Guna Mewujudkan Tecnopark Edukasi

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah diberlakukan. Konsekuensinya, Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar di ASEAN harus siap menghadapi MEA. Jangan hingga Indonesia hanya menjadi penonton di negaranya sendiri.

Atas dasar itu, Gubernur Banten Rano Karno menggulirkan teaching factory (Tefa) sebagai embrio terbentuknya tecnopark edukasi. Menurut Rano, teaching factory merupakan perpaduan pembelajaran competency based pembinaan (CBT) dan production based pembinaan (PBT).

Teaching Factory adalah suatu konsep pembelajaran dalam suasana sesungguhnya, sehingga sanggup menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri dan pengetahuan sekolah. Teknologi pembelajaran yang inovatif dan praktek produktif merupakan konsep metode pendidikan yang berorientasi pada administrasi pengelolaan siswa dalam pembelajaran semoga selaras dengan kebutuhan dunia industri.

Program Teaching Factory (TEFA) merupakan perpaduan pembelajaran yang sudah ada yaitu Competency Based Training (CBT) dan Production Based Training (PBT), dalam pengertiannya bahwa suatu proses keahlian atau keterampilan (life skill) dirancang dan dilaksanakan menurut mekanisme dan standar bekerja yang bergotong-royong untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan tuntutan pasar/ konsumen.

Dalam pengertian sederhana teaching factory adalah pembelajaran berorientasi bisnis dan produksi. Proses penerapan kegiatan teaching factory ialah dengan memadukan konsep bisnis dan pendidikan kejuruan sesuai dengan kompetensi keahlian yang relevan, contohnya : pada kompetensi multimedia melalui kegiatan produksi multimedia maka proses perekaman, editing dan finishing  dikerjakan oleh penerima didik.).

Dinas Pendidikan Provinsi Banten sebagai leading sektor pendidikan di Banten telah menyebarkan teaching factory (Tefa) di 6 Sekolah Menengah kejuruan yang ada di Provinsi Banten. Sekolah-sekolah itu ialah SMKN 2 Kota Serang, SMKN 2 Kabupaten Pandeglang, SMKN 3 Kabupaten Pandeglang, SMKN 1 Kota Cilegon, SMKN 1 Kragilan Kabupaten Serang, dan SMKN 7 Kabupaten Tangerang.

Tidak hanya itu, Rano juga berharap Sekolah Menengah kejuruan di Banten bisa merespon industri kreatif yang kini ini mulai digalakkan.

"Salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo ada di Tanjung Lesung Banten. Sudah saatnya Sekolah Menengah kejuruan meluaskan vokasinya dengan memperbanyak kejuruan Pariwisata atau Kesenian, sehingga yang menjadi pekerja di Tanjung Lesung ialah orang-orang di sekitar daerah tersebut," tegasnya.

Rano menambahkan, dengan terbitnya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014, akan dijadikan sebagai momentum untuk memperbaiki kualitas pendidikan terutama yang sesuai dengan kewenangan Provinsi.

"Amanat dari Undang-Undang tersebut salah satunya ialah pengalihan urusan pemerintahan pendidikan menengah yang awalnya dari kabupaten kota ke provinsi. Artinya pada tahun 2017 nanti semua urusan pendidikan menengah, di bawah kewenangan Provinsi dan secara administratif sudah kita mulai di tahun ini," pungkasnya


Sumber: jpnn




= Baca Juga =



LihatTutupKomentar